Urutan :
1.       Pemodelan
sistem
2.       Analisa
sistem
3.       Pengendalian
sistem
Contoh : motor DC
1.       Pemodelan
à mendapatkan transfer
function dan blok sistem motor DC
2.       Analisa
à
memberikan inputan sinyal uji pada motor, menganalisa respon yang dihasilkan
3.       Pengendalian
à
mengendalikan motor agar memberikan hasil yang sesuai
- Dari analisa respon sistem yang telah kita lakukan, bagaimana respon sistem (c(t)) yang kita inginkan?
Sesuai dengan input/r(t) (misal : unit step)
- Jika tidak sesuai?
Salah satu caranya dengan menambahkan kontroler 
- Fungsi kontroler :
Mengendalikan sistem
dengan memanipulasi sinyal error, sehingga respon sistem (output) sama dengan
yang kita inginkan (input)
Kontroler dalam Diagram Blok
Definisi kontroler
¨  “Otak”
dari sistem. 
¨  Ia
menerima error / e(t) sebagai input 
¨  Lalu
menghasilkan sinyal kontrol / u(t) 
¨  U(t)
menyebabkan controlled variable / c(t) menjadi sama dengan set point
/ r(t)
nAnalisa
respon sistem :
¨  Kestabilan
¨  Respon
transient (karakteristik sistem)
¨  Error
steady state
n  Respon
yang diinginkan (set point), misal unit step. Spesifikasi :
¨  Stabil
¨  Karakteristik
respon transient :
n  Mp
: 0 % (sekecil mungkin)
n  Tr,
tp, ts : 0 (sekecil mungkin)
¨  Error
steady state : 0 (tidak ada error steady state

 
 

 
 
 
 
 
