on Monday, 15 November 2010
Vera sedang sekarat menunggu ajalnya datang. Ia dipangku oleh suaminya
Budi yang berlinang air mata, kemudian Si Vera berbisik.. dengan suara yang
lemah, "Mas Budiku sayang.." Dipotong oleh Budi,"Ssshttt... udah Ver,
jangan terlalu banyak bicara."
"....Masss," sambung Vera dengan nada kesakitan memaksa untuk bicara.
"...Aku mau bicara Mas... aku ingin memberi pengakuan.."
Sambil menghapus air mata istrinya si Budi berkata, "Nggak ada yang harus
kamu beri pengakuan...sudahlah istirahat."
"Nggak...nggak...nggak... pokoknya Vera harus ngomong sama Mas sekarang
biar Vera tenang nanti.... Mas aku tuh pernah tidur sama adikmu, sahabatmu,
dan juga ayahmu ..hhhgggh...," ucap Vera dengan nada lemas.
Terus si Budi bilang, "Udah Ver.. jangan paksa berbicara terus,...
aku sudah tahu semuanya itu... Memang kamu pikir aku ngeracunin
kamu karena apa..?"
formula langka sembuhkan luka
sejumput rasa terangi dunia
Halimun hilang sekejap mata
bahagia datang sajikan berjuta warna

Tetes demi tetes kau basuh dahaga
perlahan tapi pasti kau sentuh hati
meneteskan asa di pucuk cemara
menghapus bisa di sudut kiri

Cinta, bagai nyanyian buluh perindu
laksana siluet fana sejukkan kalbu 
putiknya bersemu dibelai surya 
menanti masa untuk bersama :)